Jumat, 08 Februari 2013

Malam Pertama di Hutan Pinus (Diklatsar XX - Lapang)


Hai semua…
Lama gue nggak nulis postingan di blog gue. Pantes aja waktu gue buka blog ini, sumpah terjadi peristiwa korosi maha dahsyat dan beberapa sarang laba-laba, kecoa, jentik nyamuk, komodo, anaconda, dan mammoth bersarang di sini.
Oke. Gue juga bingung, ini blog atau kebun binatang jaman purba.
Lama nggak jumpa ya…
Em… gue mau berbagi pengalaman gue selama beberapa hari lalu dimana gue nggak bisa nulis postingan dan gue bener-bener menjadi seorang anak tarzan yang nggak paham masalah IPTEK di dunia kehewanan.

Beberapa hari lalu gue ikutan diklat lapang. Gue ikut diklat lapang KSR-PMI Unit Universitas Jember. Keren kan? Gini-gini, gue juga masih punya rasa perikemanusiaan yang tinggi. Buktinya gue bergabung dengan korps sukarela.
Mau tau kisahnya kenapa gue ikutan??
Sebenernya dari awal pertama gue denger ada UKM ini, gue udah tertarik. Gue pengen nerusin ilmu gue dari SMA dimana waktu itu gue juga jadi anggota PMR.
Waktu itu temen deket gue mau daftarin diri. Bukan buat jual diri, tapi daftarin untuk mengikuti diklat KSR-PMI. Nah... gue yang dengan sengaja menguping pembicaraannya, maka dengan serta merta gue protes. Kenapa dia nggak ngajak gue? Dan gue juga sempet marah ke dia… kenapa??? Karena dia beli duren nggak bagi-bagi ke gue…. Baunya itu loh mengganggu dan membuatku ingin sekali memakannya…
Yang terakhir itu Cuma khayalan doank kok….

Waktu itu adalah dua hari sebelum hari H, dan dimana gue juga masih ngejalani ospek yang... ekhm... lumayan santai. Karena gue waktu itu sakit panas dan alhasil nggak bisa ngelanjutin acara ospek.
Bagi gue, dengan persyaratan yang sebenernya nggak ribet, gue butuh waktu seminggu untuk semuanya. Karena untuk nyiapin foto, gue butuh waktu lama. Gue belum punya foto yang bagus.. masa' gue harus pake foto KTM?? iuh!!! ogah... mending gue pake foto kucing unyu aja buat ngewakilin foto gue nanti. 
Ngafdrekin foto juga nggak gampang, karena lo harus mengumpulkan banyak energi dan tenaga buat ngeluarin motor dari kosan dan mengendarainya sampai ke tukang cetak foto.
Iya gue tau,, Keliatannya simpel. Tapi kalo lo udah ngalamin apa yang gue rasakan, maka lo akan segera mengurungkan niat untuk keluar kost-kostan karena saat itu matahari tengah berpesta pora melihat manusia kepanasan.
Ribet kan? Kalo diterusin, lo akhirnya nanti bakal berperang dengan matahari, karena dia merasa sinarnya sudah diremehkan dan direndahkan oleh manusia. Dengan menggunakan senjata andalan anti panas (Payung), matahari akan merasa terhina lahir batin. Ini semua hanya berkutat pada soal tenaga dan energy.
Kenapa?
Oke, lo pernah nggak ngebayangin seberapa banyaknya sinar matahari yang dipancarkan ke bumi? Nggak kan…??!!
Dalam memancarkan sinarnya untuk kita, matahari rela berpanas-panasan dan melakukan rotasi pagi-siang-malam. Makanya dengan menggunakan senjata anti panas, maka dia akan merasa harga dirinya terinjak-injak mengingat perjuangannya memang sangat susah dan dia sampai rela membakar dirinya hanya untuk memberikan pancaran sinar untuk manusia.
Kembali ke topic!!
Akhirnya gue urungkan niat untuk mendaftar. Dan alhasil, temen gue yang berniat bakal ikut dan sudah membayarkan uang pendaftarannya, mengundurkan diri secara diam-diam.
Akhirnya ‘Good Bye KSR-PMI 2011.

Gue selanjutnya melakukan aktivitas sebagaimana seorang mahasiswa biasa yang suka makan tidur gratis dan semua yang serba FREE..
Setahun sudah akhirnya, gue mendapat wangsit untuk mendaftarkan diri menjadi miss Indonesia anggota KSR-PMI 2012. Dari awal memang gue pengen banget ikutan tapi yang buat terheran-heran, gue nggak nyangka ternyata pas gue nawarin ke temen gue buat ikutan, dia menerimanya dengan senang hati.. haha… gue bener2 nggak nyangka untuk itu.
Akhirnya dengan bermodalkan bismillah, KTM, foto dengan berbagai ukuran hingga 10R, dan uang Rp 60.000,- gue dan temen gue meluncur go wessssss…. to markas KSR untuk mendaftar…

Beberapa hari kemudian, gue pun mengikuti diklat ruang yang selama 4 hari gue habiskan waktu gue di PMI seharian. Dan selama 4 hari itu juga gue selalu dapet hukuman push up karena telat dateng… :(
Kita sempetin foto loh…. Here we go!!
Diklat ruang: wajah kungus-kungus nggak mandi seharian

Gue tampak sangat unyu di sana..
Setelah menjalani prosesi dan resepsi yang sangat unyu di ruang,, hm… kini tibalah tragedy aksi kemiliteranpun mengusik kehidupan gue..... DIKLAT LAPANG!!!
Pukul 06.00 kita kumpul di markas KSR-PMI universitas. Dan melakukan upacara pembukaan sebelum berangkat ke lokasi diklat, di hutan pinus Silo, Garahan. Dan gue sudah merasa sedikit lebih dekat untuk bertemu dengan Edward Cullen. Dan gue akan melakukan aksi melompati pohon pinus bareng dia. Sangar banget!!!
Upacara Pemberangkatan... khusyuknya... :D



Upacara ini diwakilkan oleh ketua bidang II, soalnya pak ketumnya nggak dateng :(
Nggak lama kok serangkaian acara ini berlangsungnya. Mungkin cuma setengah jam aja, setelah itu kita naruh barang-barang bawaan yang buanyak banget, yang udah sama dengan orang pindahan rumah…
Hm… ada dandang nasi, ada kompor, ada wajan, ada gentong, pas deh, orang mau pindahan rumah itu…
Dan gue bersama peserta dan panitia lainnya pun mulai menaiki sebuah mobil tanpa atap. Yaitu…
Jeng Jeng Jeng!!!
Pick up mameeeeen……
Dimana ini bukan truk dan bukan pick up juga, setengah truk dan pick up, atau lebih tepatnya pick up jadi-jadian… #bingung sendiri nih gue
Kita pun sejak saat itu tersadarkan batin kami bahwa menjadi seekor sapi itu nggak enak. Karena mereka harus berdiri sepanjang perjalanan yang jauh dan mengandalkan kakinya untuk menahan beban tubuhnya, ditambah lagi mereka harus menjaga keseimbangan sewaktu pick up berhenti mendadak agar tubuh tidak roboh…
Miris sekali….
Sungguh miris!!
Menyentuh!!

Mulai naik satu-satu

Generasi Sapi Selanjutnya :D

Jauh juga ternyata, ditambah pas masuk ke lokasi, jalannya udah bikin semua orang goyang ngebor… dan gue heran, kenapa juga masih ada orang yang tinggal di tempat gini. Jauh dari peradaban… Alhamdulillah gue ditakdirkan untuk hidup di perkotaaan…
Sujud syukur!
Sesampainya di sana… sebuha megaphone sudah dipegang erat oleh komdis. Dan saat itu lah semua teriakan mulai menggema…
“Cepet turun dari truk dek!!!” salah seorang komdis mulai berteriak heboh, bak banci yang digepukin warga. Nggaklah… komdis bener2 berteriak bagaikan pelatih tentara, gue sendiri sampai merinding.
“Dalam hitungan lima detik! Kalian harus sudah berbaris rapi di sini!!!”
Buset!!! Ini ajah turun dari truk susahnya minta ampun… sumpah ni, gue bener2 pengen teriak manggil para banci biar mereka diserbu rame2….
3……. 2……. 1…….
Semuanya kumpul.
Huft!!!
“Ambil posisi paket dek!! Kalian TELAT!!!” Oke. Untuk yang satu ini gue paham banget.
Dari sekian banyaknya acara diklat, Cuma ada 2 peraturan yang harus dijalankan. Peraturan itu adalah…
1.     KOMDIS SELALU BENAR
2.    JIKA KOMDIS SALAH MAKA KEMBALI KE PERATURAN NOMER SATU
Lagu lamaaaaaa…. Itu mah dari jaman-jamannya Hetty Koes Endang udah ada….
Jadi gue nggak kaget… kita pun turun mengambil posisi push up… dengan hukuman 1 paket = 5 kali push up..
Gue yakin, sepulang dari sini, tangan gue udah mirip Aderai!!
Naudzubillah!!

Kembali ke kisah... 

setelah disuruh push up dengan model yang hanya mengangkat dada doang, trus si Korlap kita nih nyuruh kita lari mblusak-mbulusuk rerumputan. Sumpah! baru kali ini gue lari macam gini. Gue yang memang sangat benci yang namanya lari, udah nggak betah dan pengen pulang.

Hal yang buat gue paling memalukan selama lari adalah, gue udah jatuh dua kali, tapi kali ini gue jatuhnya nggak pake acara ketiban tangga,, jadi cuma jatuh tersungkur gitu aja. Untung ni semuanya beralaskan rumput, kalo nggak, mungkin tubuhku sudah penuh corak seni borok sana borok sini...

Hosh... Hosh,...
Alhasil, waktu lari temen gue sadar kalo wajah gue pucat.

Haish!!! lagi-lagi wajah ini memasang tampang pucat tanpa sepengetahuan pemiliknya. Hm... tapi nggak apa-apa, dengan begitu gue dapet keringanan,, gue jalan kaki....

MISI SUKSES!!!

Mendekati camp.... semua barang-barang diperiksa, dan gue mendapat hukuman karena nggak bawa peralatan sholat. Gila! Gue lagi halangan dan gue tetep dihukum... sumpah! nggak etis banget.... -_-

okelah.... nggak lama kemudian kita pun sampai diii..... camp...

pertama-tama kita mempraktekkan ilmu PBT (Pasang Bongkar Tenda) yang udah diajarkan sewaktu diklat ruang. Tendanya bukan tenda regu yang mini, atau tenda kubah yang cuma sambung-sambungin selang aja, tapi ini tenda PLETON, yang tingginya udah nyamain atap rumah, dan beratnya NAUDZUBILLAH...
Gede kan... itu kepalanya cuma njumbul dikit doang

Seharian itulah kita disana mendapatkan materi dan segala bentuk kemiliteran kita lalui. Semua gerak-gerik terwaktu... datang terlambat langsung push up..

Bahkan mandi pun juga, dan lo nggak perlu berharap waktu lebih untuk mandi dan boker, karena sholat aja semua diberikan waktu.
Yang paling gue sebel adalah, nyuci piring di kasih waktu... Huuukaaa!!!! gue sebel banget, nggak tau apa ini cucian seabrek,,,, ntar kalo cuciannya nggak bersih kita kena hukum, kalo bersih, mereka akan bilang sabunnya masih menempel.

Oke Fine... semua akan terbiasa ...

Gue kira malam hari akan jadi waktu paling menyenangkan untuk berbincang ria di dalam tenda, dan waktu yang paling menyenangkan untuk makan-makan cemilan bareng temen se-tenda.


"Ntar sebelum tidur, kita ngopi-ngopi dulu yok mbak, minta air panas, aku bawa kopi ni...." Kata Aulia, temen setenda gue yang usianya masih muda karena dia maba dengan segenap jiwa dan raga yang riang.
Temen-temen semua mengangguk mengiyakan..
dan apa yang terjadiiii....?????

Waktu jam tidur, semua wajib tidur, nggak boleh ada yang mainan senter dan nggak boleh ada yang jagongan di dalem tenda.
Dan apa kabar tuan Kopi???
Kagak jadi buat.... Haha.... gue pikir ini model camping paling seru buat ngopi bareng, tapi ternyata ini model camping di Neraka.


Oke, mau nggak mau kita pun tidur..
dan gue menghabiskan waktu berjam-jam buat memejamkan mata,, GUE NGGAK BISA TIDUR!!!! 

Sungguh kampret!!!

Dan sialnya, malem itu hujan. Gue merinding ketakutan, gue paling benci hujan di tengah malem, rasanya para hantu-hantu dengan cerianya bertebaran kemana-mana mengintai siapa yang masih belum tidur... gue pejamkan mata... Dan sekali lagi Kampret!! gue menggigil kedinginan, sekujur tubuh gue gemetaran, dan bibir gue bergetar, napas gue nggak beraturan, gue berasa terserang bengek mendadak seketika itu...

Gue nggak tahu tepatnya bisa tidur lelap jam berapa. Tapi gue merasa kalau tidur gue masih kurang, gue berasa baru aja mejamin mata dan sirine pengganggu itu dibunyikan lagi...

Sumpah!!! Gue benci banget dengan malam pertama di hutan pinus.... T___T